4 Bahaya Kurang Tidur
Rutinitas harian selalu padat. Mulai dari menyelesaikan deadline kantor, olahraga di gym, dan tentunya hang out dengan teman-teman. Pola hidup masa kini yang penuh dengan berbagai macam kesibukan tentu berpengaruh terhadap jadwal Anda sehari-hari dan sering membuat waktu tidur kurang. Belum lagi, jalur komunikasi yang begitu cepat dengan adanya internet atau chatting sering membuat waktu tidur menjadi prioritas terakhir. Padahal, kurang tidur bisa berdampak negatif untuk kesehatan dan efeknya bisa macam-macam.
Kurang Tidur dan Darah Tinggi
Data dari hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007-2008 menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi atau penyakit darah tinggi di Indonesia telah mencapai 31,7% dari total
penduduk dewasa. Salah satu penyebabnya, mungkin berkaitan dengan waktu tidur yang semakin berkurang.
Mereka yang terbiasa tidur kurang dari 7-8 jam setiap malamnya ternyata memiliki risiko penyakit darah tinggi yang lebih besar. Peningkatan risiko ini terutama dialami oleh mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam1. Tekanan darah dan denyut jantung dipengaruhi oleh jam biologis tubuh. Tekanan darah seseorang akan menurun sebanyak 10-20% saat tidur, dan akan meningkat kembali saat bangun. Waktu tidur yang tidak mencukupi akan menyebabkan tekanan darah rata-rata sepanjang hari meningkat, yang dapat berkaitan dengan penyakit darah tinggi jika terjadi dalam jangka waktu panjang2.
Kurang Tidur dan Diabetes
Diabetes atau penyakit kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Bahayanya, diabetes erat dengan berbagai jenis komplikasi seperti gangguan penglihatan dan penyakit jantung.
Selain pola hidup yang kurang sehat, pola tidur yang kurang tepat pun dapat meningkatkan risiko diabetes. Kurang tidur diketahui berkaitan dengan terganggunya kerja pankreas yang terlibat dalam metabolisme gula di dalam tubuh. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, para ahli menyimpulkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 5-6 jam atau lebih dari 8 jam setiap malam ternyata memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi, hingga 2-3 kali lipat3.
Kurang Tidur, Stres, dan Performa
Tidur malam yang tidak mencukupi juga diketahui berkaitan dengan lebih tingginya kadar hormon cortisol yang mempengaruhi tingkat stress4. Kurang tidur berkaitan dengan mood atau suasana hati yang lebih buruk dan penurunan fungsi kognitif5. Performa Anda pun bisa menjadi kurang optimal.
Kurang Tidur dan Berat Badan
Ternyata, waktu tidur juga berkaitan dengan berat badan. Penelitian menujukkan bahwa mereka yang sering kurang tidur lebih rentan gemuk dan memiliki berat badan yang lebih tinggi6. Hal ini diketahui berhubungan dengan perubahan pola makan yang berhubungan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin. Hormon ghrelin dapat memicu rasa lapar sehingga mendorong untuk makan lebih banyak dan berat badan pun naik.
Wah, tidur yang cukup ternyata penting. Jika Anda sering sulit tidur di malam hari, coba beberapa tips berikut:
- Biasakan untuk tidur dengan jadwal yang tetap setiap malamnya, dan mulailah bersiap-siap untuk tidur 10-30 menit sebelumnya
- Lakukan aktivitas yang ringan dan santai di malam hari
- Jauhkan diri dari hal-hal yang bisa membuat kamu batal tidur seperti main game, computer, atau handphone jika sudah dekat waktu tidur
- Suasana yang tenang dapat membantu agar mudah terlelap
- Mandi air hangat sebelum tidur yang juga dapat membantu menenangkan pikiran
References:
- Short Sleep Duration as a Risk Factor for Hypertension: Analyses of the First National Health and Nutrition Examination Survey. Hypertension 2006;47;833-839.
- Association of Usual Sleep Duration with Hypertension: The Sleep Heart Health Study. Sleep. 2006;29(8):1009-1014.
- Sleep Duration as a Risk Factor for the Development of Type 2 Diabetes. Diabetes Care 29:657–661, 2006.
- Restricted and disrupted sleep: Effects on autonomic function, neuroendocrine stress systems and stress responsivity. Sleep Medicine Reviews (2008) 12, 197–210.
- Effects of sleep deprivation on performance: a meta-analysis. Sleep. 1996 May;19(4):318-26.
- Short Sleep Duration Is Associated with Reduced Leptin, Elevated Ghrelin, and Increased Body Mass Index. Plos Medicine. DOI 10.1371/journal.pmed.001006