-->

Kenali Menopause Pada Pria

Menopause Pada Pria
Menopause Pada Pria

Istilah menopause tentunya sudah tidak asing bagi wanita dan sebagian pria. Wanita di usia tertentu tanpa dapat dicegah mengalami penurunan produksi estrogen yang mengakibatkan tidak lagi mendapatkan menstruasi. Hal serupa bisa menimpa kaum pria berupa penurunan fungsi reproduksi.

Pertengahan 1940-an sebuah publikasi literatur ilmiah menjelaskan bahwa ada indikasi pada pria berumur terjadi pengurangan kemampuan dalam produksi hormon testosteron. Walaupun indikasi tersebut pada kenyataannya hanya muncul pada sebagian kecil pria dan secara umum berbeda permasalahannya pada wanita yang sudah tidak mendapat menstruasi.

Sebagian spesialis kesehatan berargumentasi bahwa kurangnya kemampuan produksi hormon testosteron harus mendapatkan pengobatan, sementara yang lain menyebutkan bahwa pengurangan kemampuan produksi hormon adalah proses alamiah sejalan dengan bertambahnya umur dan tidak perlu mendapatkan terapi khusus. Testosteron itu sendiri merupakan hormon yang berfungsi mengatur struktur dari seluruh protein tubuh dan menjamin perkembangan dan integritas dari organ reproduksi pria.

Kenyataan bahwa pria juga bisa mengalami menopause, para ahli merujuk pada produksi testosteron merupakan faktor utama yang berhubungan langsung pada fungsi seksual pria dan menekankan bahwa hal ini menimpa pria pada usia 45 tahun atau lebih. Sejalan dengan kurangnya produksi testosteron, terdapat korelasi dengan bertambahnya usia bahwa hormon seksual pada pria mengalami penurunan fungsi. Konsekuensinya jumlah testosteron yang tersedia berkurang sekitar 50% pada usia antara 25 dan 75 tahun.

Rendahnya produksi hormon testosteron yang dihasilkan testis, berakibat negatif pada pria. Secara normal, testis menghasilkan testosteron kurang lebih 7-10 mg per hari. Jika produksi testosteron kurang dari jumlah ini akan berakibat penambahan berat badan, penuaan dini pada wajah serta otot dan tulang yang melemah. Jika rendahnya produksi testosteron terus berkelanjutan akan mengakibatkan impotensi dan berkurangnya fungsi dari organ tubuh yang lain, berkurangnya daya ingat dan badan lebih cepat lelah

Faktor keturunan juga mempunyai peranan dalam kondisi tersebut, faktor lain yang berpengaruh untuk kegagalan produksi testosteron yang cukup adalah pembengkakan pada testis, obesitas (kegemukan), konsumsi alkohol berlebihan, stress dan diabetes

Indikasi dari menopause pria diantaranya depresi dan perasaan gelisah, kurangnya gairah seksual, ketidakmampuan untuk ereksi atau mempertahankannya, berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, kerapuhan pada tulang serta kegemukan.

Berbagai informasi yang ditunjukkan indikasi menopause pada pria pria berumur dapat ditolong dengan terapi testosteron, penerapannya mirip seperti pasca menopause pada wanita yang dapat dibantu dengan terapi hormon menggunakan estrogen.

Secara umum, masih ada ketidakpastian seberapa penting testosteron berpengaruh terhadap aktifitas seksual untuk pria yang telah berumur. Kasus-kasus impotensi lebih disebabkan karena faktor psikologis daripada kurangnya hormon.

Kesimpulannya menopause pada pria yang ditunjukkan oleh beberapa indikasi lebih baik bila diberikan terapi pengobatan jika penyebabnya adalah kondisi medis yang menyebabkan disfungsi ereksi atau karena faktor alami bertambahnya usia.

Related Posts

LihatTutupKomentar