Seperti layaknya semua orang, penderita penyakit jantung juga mempunyai pikiran dan hasrat untuk seks. Tapi jika anda memiliki masalah pada jantung, pikiran tersebut mungkin menjadi pilihan yang dilematis. Jika masalah jantung menjadi bayangan gelap dalam kehidupan seksual anda, konsultasikanlah dengan dokter. Dengan sedikit bantuan dan keyakinan, banyak penderita penyakit jantung dapat menikmati hidup dengan normal, termasuk aktifitas seksual.
Apakah seks aman bagi penderita penyakit jantung?
Sebagian orang mengalami serangan jantung ketika melakukan hubungan seksual. Orang juga mengalami serangan jantung ketika berbelanja di supermarket, menonton televisi, atau saat bermain dengan anak. Serangan jantung dapat terjadi kapanpun, dan kebanyakan serangan jantung terjadi justru saat tubuh tidak banyak mengeluarkan tenaga. Singkatnya, seluruh waktu kehidupan itu sendiri dapat menempatkan anda dalam resiko tersebut.
Syukurlah, pada saat melakukan aktifitas seksual, resiko tersebut sangat kecil. Seks mungkin dapat memompa jantung lebih cepat, tapi tidak lebih jika dibanding berjalan cepat di sekeliling rumah atau menaiki tangga 2 lantai. Taksiran terbaik adalah, aktifitas seksual menyebabkan hanya dibawah 1 persen dari seluruh serangan jantung. Pada penderita penyakit jantung, kemungkinan mendapat serangan jantung jika melakukan melakukan hubungan seksual lebih dari 2 jam adalah satu dari 50.000. Pada poin ini, sebaiknya anda berhati-hati.
Bagaimanapun juga, pada sebagian kecil pasien, seks merupakan suatu ancaman. Menurut laporan American Journal of Cardiology, anda mungkin perlu istirahat dari kegiatan seksual, paling tidak untuk sementara, jika anda mempunyai beberapa kondisi berikut:
- Angina (infeksi tenggorokan), rasa sakit pada dada akibat masalah jantung.
- Tekanan darah yang tidak terkontrol (tekanan darah tinggi)
- Ketidaknormalan jantung, ditandai dengan nafas yang tersengal-sengal.
- Serangan jantung dalam 2 minggu terakhir
- Ritme detak jantung yang tidak teratur
- Cardiomyopathy (kelemahan pada otot jantung)
Semua kondisi tersebut dapat meningkatkan resiko serangan jantung atau penyebab kematian selama beraktifitas seksual, tapi jangan patah arang dahulu, bahwa kehidupan seksual anda sudah tamat. Dengan terapi yang tepat, sebagai contoh, dengan meminum obat untuk mengontrol tekanan darah atau mencegah angina, tahap awal dari serangan jantung, anda sudah cukup sehat untuk melakukan aktifitas seksual.
Jika kemampuan anda untuk mengerem aktifitas seksual dalam tanda tanya, dokter akan meneliti lebih jauh jantung anda dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Dokter mungkin merekomendasikan sebuah tes, yaitu dengan menguji jantung anda dengan berlatih di treadmill (mesin yang mempunyai semacam landasan untuk berjalan atau berlari) atau sepeda stationary (tidak bergerak).
Dengan rekomendasi dokter, anda dapat kembali menikmati kehidupan seksual. Bagaimanapun anda harus memperhatikan beberapa tindakan pencegahan, seperti meminimalkan posisi seks yang menguras tenaga atau menjalani tindakan medis yang tepat sebelum melakukan hubungan seksual.
Mengapa tidak bergairah lagi?
Seks mungkin aman bagi kebanyakan pasien penyakit jantung, walaupun tidak semua pasien mempunyai kesempatan yang sama. Survei yang diadakan terhadap 500 pria dan wanita yang selamat dari serangan jantung, ditemukan bahwa baik frekuensi maupun kepuasan seksual menurun secara signifikan pada beberapa bulan awal kedepan setelah mendapatkan serangan jantung.
Diantara pasien jantung, penurunan gairah seksual menurun dikarenakan pikiran yang depresi. Depresi menimpa sebanyak 65 persen dari seluruh pasien yang pulih dari serangan jantung. Kondisi ini sering melemahkan gairah seksual dan pada sebagian pria, mempunyai andil dalam disfungsi ereksi.
Bagi kebanyakan orang, waktu adalah obat terbaik. Setelah beberapa bulan, mood untuk beraktifitas seksual akan pulih dan gairah seks akan kembali. Beberapa pasien, membutuhkan obat untuk pemulihan depresi. Tapi ingatlah bahwa beberapa obat anti depresi merugikan perilaku seksual. Jika anda pulih dari depresi tapi tetap tidak ada keinginan terhadap seks, konsultasikan dengan dokter tentang alternatif pengobatan yang lain atau pengurangan dosis dari obat yang telah diberikan.
Dapatkah obat penyakit jantung mengganggu kehidupan seksual?
Ironisnya, obat yang baik bagi jantung dapat mengganggu kehidupan seksual. Banyak obat tekanan darah tinggi, termasuk diuretics (pelancar keluarnya urin) dan beta blockers (obat untuk tekanan darah tinggi dan jantung yang mengurangi kerja pompa jantung) dapat mengganggu gairah seks baik pria maupun wanita dan penyebab masalah ereksi pada pria. Digoxin, digunakan untuk tindakan terhadap gagal jantung dan arrhythmias (detak jantung tidak teratur), dapat mempunyai efek serupa.
Anda dapat menurunkan resiko yang mempengaruhi gairah seksual dengan minum obat sesuai aturan seperti yang direkomendasikan. Jika masih bermasalah, konsultasikan dengan dokter. Dokter akan cakap menurunkan dosis obat atau mengganti dengan alternatif tindakan medis lain yang tidak menghambat kehidupan seksual. Angiotensin Converting Enzym (ACE) inhibitor , obat penurun tekanan darah, seperti captopril (capoten) atau enalpril (vasotec) dapat menurunkan tekanan darah tapi jarang menimbulkan efek negatif pada gairah seks. Valsartan (diovan), obat tekanan darah yang mirip dengan ACE inhibitor, juga alternatif pilihan yang bagus. Penelitian pada 120 pria, yang dipublikasikan the American Journal of Hypertension, obat tersebut secara signifikan memperbaiki kehidupan seksual dalam beberapa bulan.
Yang terpenting adalah tetap aktif dalam kehidupan sehari-hari. Olah raga tidak hanya memperbaiki kondisi jantung tapi juga membantu kehidupan seksual dengan nyata.